Thursday, February 21, 2013

Tips Memasak Makanan Bayi Rumahan

Banyak mommy expert mengatakan bahwa memasak makanan untuk bayi itu gampang. Tapi enggak ding untuk orang seperti saya. Saya harus berkali-kali cari resep hanya untuk memasak sup, selalu ngoprek milis untuk cari resep baru tiap si Cuta bertambah umurnya. Pokoknya, memasak Mpasi itu pengalaman baru buat saya dan juga sedikit bangga karena tidak pakai makanan instant.

Bagi ibu pemula, memasak Mpasi memang membingungkan. Makanya, pas browsing-browsing di internet, saya sengaja mencari artikel-artikel Mpasi. Selain memang untuk diri sendiri, saya juga ingin sharing di blog ini, yah biar blognya ga jadi sarang laba-laba gitu.

Ini saya temukan lagi beberapa tips memasak Mpasi rumahan, beberapa memang sudah kita kenal umum (terutama yang ikut milis Mpasi Rumahan). Tips memasak makanan bayi rumahan ini saya dapat dari babyzone.com. Tips ini diberikan agar mommy bisa memastikan makanan tersebut aman dan juga mengoptimalkan gizi yang terkandung di dalamnya.

Memasak untuk Melembutkan
Saat bayi sudah siap dengan makanan padat, semua sayur dan buah kecuali pepaya dan alpukat harus dimasak terlebih dahulu untuk melembutkan  teksturnya sebelum dihaluskan.

Buat Sesederhana Mungkin
Jangan tambahkan gula, garam atau rempah-rempah ke dalam makanan bayi. Baking soda juga tidak dianjurkan karena bisa menurunkan kandungan vitamin dan mineral makanan.

Bagian ini sesuai banget dengan prinsip dasar milis Mpasi Rumahan. Batas umur yang biasa ditetapkan sih hingga setahun, setelah itu bisa ditambahkan bumbu secukupnya.

Hindari Peralatan Masak dari Aluminium
Jangan memasak makanan yang mengandung asam seperti tomat di dalam peralatan aluminium. Penyebabnya adalah kandungan aluminium tersebut bisa diserap oleh makanan.

Memasak dengan Tembaga? Pertimbangkan Kembali!
Jangan memasak makanan bayi dalam pot tembaga. Memasak dalam pot tembaga dapat mengurangi  kandungan vitamin C dalam makanan.

Manfaatkan Ice Trays
Bekukan makanan bayi yang sudah dimasak di ice trays dan kemudian simpan cube-cube tersebut dalam kantong kedap udara di dalam freeer.  Makanan dalam cube tersebut akan siap per porsi si bayi  kapanpun mommy membutuhkannya.

Buang sisa makanan.
Jangan menyimpan bagian makanan yang tidak habis dimakan di lemari es-bisa dimakan anggota keluarga lain atau buanglah ke tempat sampah. Air liur dari mulut bayi dapat menyebabkan bakteri tumbuh dalam porsi yang tidak termakan itu.

Hindari Madu.
Jangan pernah memberikan madu untuk anak di bawah usia 12 bulan. Beberapa dokter anak bahkan merekomendasikan menunggu sampai anak lebih dari 18 bulan.

Waspada terhadap alergi.
Hati-hati dengan makanan alergen umum seperti selai kacang, jus jeruk, telur, jagung, dan gandum. Jika keluarga mommy memiliki sejarah alergi makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak tentang makanan padat apa yang harus dihindari dan untuk jangka waktu berapa lama.

Hindari memanaskan Makanan dalam Microwave.

Cobalah untuk menghindari microwave dalam makanan untuk bayi. Bahkan jika diaduk secara menyeluruh, beberapa bagian mungkin tetap panas dan bisa membuat mulut bayi terbakar. Memanaskan makanan sebaiknya di oven atau dikompor.

Sajikan Makanan hanya dalam mangkuk.
Jangan pernah menaruh makanan bayi, sereal bayi, atau makanan padat lainnya ke dalam botol untuk bayi. Selain bisa menyebabkan tersedak dan hal ini juga tidak baik untuk giginya.

Selalu dibawah Pengawasan Orang Dewasa
Jangan pernah meninggalkan bayi dengan makanan. Tetap temani bayi selama waktu makan, dan jadi mommy tahu bagaimana menangani tersedak bayi.

No comments:

Post a Comment