Saya pernah mendengar hal ini ketika berkunjung ke DSA. Perawat yang bertugas menyarankan untuk memberikan makanan instant pada seorang ibu karena pertimbangan kandungan nutrisi pada makanan tersebut lebih komplit dibandingkan makanan buatan rumah. Tidak hanya perawat, beberapa DSA juga seringkali menggunakan bubur instant saat mencontohkan tahapan tekstur makanan yang harus diberikan. Intinya, makanan bayi instant sudah membudaya di masyarakat kita.
Namun belakangan banyak juga kok Mommy yang mencari Panduan untuk Memulai Mpasi Pertama bagi Bayi mulai berpikir ulang untuk memberikan makanan instant. Beberapa komunitas juga sering menyerukan pentingnya Mpasi atau makanan pendamping ASI rumahan buat bayinya. Walaupun mungkin tidak mengurangi seratus persen makanan instant sih.
Selain itu, masyarakat sekarang juga sudah banyak yang tahu bahwa makanan instant itu tidak sehat. Contohnya saja mie instant, banyak pengawet, penyedap atau malah pewarna berlebihan. Lalu bagaimana dengan makanan instant untuk bayi? Yah, kalau dipikir-pikir, embel-embel instant itu dimana-mana sama. Entah di makanan dewasa atau makanan bayi, walau sudah dilabeli dengan tambahan nutrisi, tetap saja namanya instant.
So, saya tentu saja berpendapat bahwa makanan bayi rumahan itu jauh lebih sehat dibandingkan makanan instant. Manfaat dari makanan pendamping ASI rumahan atau buatan sendiri itu sangat besar, diantaranya:
Mommy tahu persis apa yang dimakan oleh bayi.
Terbayang jika bayi kita makan sesuatu yang kita tidak tahu, entah jenisnya, takarannya, kesehatannya atau malah fungsinya? Nah, dengan makanan bayi rumahan, Mommy tidak perlu takut bahwa yang dimakan bayi itu ada “pengisinya”. Selain itu, Mommy bisa memiliki buah, sayur atau bahan lainnya untuk membuat puree, dibandingkan menyerahkan urusan rasa pada pabrik. Memperkenalkan berbagai variasi rasa makanan itu penting loh buat pelajaran makan bayi, terutama untuk menghindari bayi memilih-milih makanan.
Lebih Sehat dan Segar
Mommy bisa memilih sendiri bahan makanan yang akan diberikan, yang pastinya bahan yang segar, sehat, kalau perlu organic bebas residu pestisida.
Menyesuaikan dengan Kebutuhan Bayi
Adakalnya bayi sedang tidak bisa memakan sesuatu, seperti pisang saat sembelit. Nah, dengan makanan bayi rumahan, Mommy bisa menyesuaikan makanan apa yang akan diberikan sehingga memenuhi kebutuhan dan preferensi bayi.
Hemat
Tentu saja lebih hemat. Resep makanan bayi rumahan memerlukan biaya yang lebih sedikit, apalagi porsi bayi juga masih kecil. Jadi Mommy tidak perlu berbelanja khusus, karena bisa mengambil sedikit-sedikit dari bahan makanan orang dewasa. Makanan bayi rumahan juga lebih ekonomis dibandingkan yang instant, walaupun memang sih, harga bukan pertimbangan utama.
Kepuasan Pribadi
Bagian yang paling penting adalah, memberikan menu makanan bayi rumahan memberikan kepuasan tersendiri, bukan hanya bagi Mommy namun juga bayi. Bayi bisa diberikan kesempatan sedini mungkin untuk ikut memakan apapun yang dimakan keluarga, hanya saja dalam bentuk puree.
Khawatir Tidak Punya Cukup Waktu untuk Membuat Makanan bayi Sendiri?
Waktu memang menjadi kendala utama dalam membuat makanan bayi rumahan. Hal ini menjadi kendala, terutama bagi ibu yang bekerja. Jadi ketimbang menghabiskan waktu di dapur dan terlambat kerja, menggunakan makanan bayi yang sudah dikemas dan siap pakai menjadi alternative yang menolong.
Membayangkan menghabiskan waktu di dapur sementara masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan memang menyebalkan. Tapi hey, ini tidak berbicara tentang memasak opor atau makanan lain yang membutuhkan waktu lama. Memasak makanan bayi tidak seperti memasak makanan orang dewasa yang membutuhkan waktu banyak.
Makanan bayi 6 bulan bahkan tidak membutuhkan waktu lama. Hanya membuat bubur beras sebanyak setengah sendok teh tepung. Atau membuat puree buah, cukup hanya mengukus dan memblender. Beberapa buah bahkan tidak perlu dikukus.
Ada beberapa artikel mengenai manajemen waktu untuk working mom saat menyiapkan Mpasi. Selain itu, ada pula metode penyimpanan makanan yang memungkinkan makanan bayi tersebut dibekukan dan kemudian diberikan pada saat dibutuhkan, yang tentunya tidak mengurangi nutrisi dan rasanya. Intinya memasak makanan untuk bayi tidak seharusnya menjadi sebuah tugas, namun KENIKMATAN.
Lalu bagaimana jika Mommy benar-benar tidak punya waktu untuk memasak sendiri makanan bayi dan terpaksa harus memberikan makanan instant? Jennifer Shu, MD, seorang dokter spesialis anak di Atlanta and co-writer buku Heading Home with Your Newborn: From Birth to Reality and Food Fights: Winning the Nutritional Challenges of Parenthood Armed with Insight, Humor, and a Bottle of Ketchup, seperti yang dikutip dari webmd.com menyarankan hal berikut ini:
“If you’re really concerned about what your baby’s eating and don’t have the time to make your own baby food, focus your attention on what they’re eating once they begin table foods. It’s really a very short window of time when they are eating purees.”
Intinya jika Mommy peduli dengan apa yang dimakan bayi namun tidak punya waktu untuk membuatkan mereka makanan rumahan, Mommy bisa fokuskas perhatian terhadap apa yang mereka makan ketika mereka memulai makan table food.
Namun janganlan menggunakan saran tersebut sebagai salah satu pembenaran terhadap makanan instant secara terus menerus. Kita juga harus menghargai dan tidak menghakimi mommy yang lebih memilih makanan instant, karena tentu saja ada pertimbangan tersendiri terhadap pilihan itu. Beberapa ibu mengalami masa-masa sulit yang membuat mereka tidak memungkinkan untuk memasak sendiri makanan bayi mereka. Lagi pula, kasih sayang tidak hanya dicurahkan hanya lewat makanan saja, bukan?!
Back to topic deh, untuk membuat makanan pendamping ASI rumahan, sangat sederhana. Hal yang perlu dipersiapkan hanyalah food grinder (alat untuk menghaluskan) dan pilihan cara untuk mengukus makanan. Kenapa harus dikukus? Karena mengukus mempertahankan lebih banyak nutrisi makanan dibandingkan cara lain. Untuk lengkapnya bisa baca di artikel Cara Memasak Makanan Bayi.
Ada banyak produk peralatan untuk membuat makanan bayi di pasar kok. Ada malah produk yang memiliki fungsi kombinasi berupa mengukus, memblender, menghangatkan dan mencairkan. Tapi tak perlu deh membeli peralatan baru untuk itu, gunakan saja peralatan yang ada dan sesuaikan dengan kebutuhan.
Memulai membuat makanan bayi hanya perlu 6 langkah mudah, yaitu:
• Mulai dengan mencuci tangan dan peralatan.
• Mencuci dan mengupas bahan makanan seperti sayur dan buah-buahan
• Panggang, kukus atau masukan ke microwave bahan makanan diatas hingga lembut (mengukus dan memasak dengan microwave mempertahankan lebih banyak nutrisi)
• Haluskan makanan dalam sebuah food processor (bisa berupa grinder, hand grinder atau blender) dengan sedikit cairan ( bisa berupa air, ASI atau formula). Khusus untuk ASI, lebih baik ditambahkan setelah makanan dihaluskan.
• Simpan di kulkas atau freezer menggunakan wadah kedap udara.
• Hangatkan makanan ketika hendak diberikan, pastikan suhunya tidak kepanasan agar mulut bayi tidak melepuh.
Untuk lebih menyederhanakan agar tidak menghabiskan banyak waktu, Mommy bisa kok memberikan bayi makanan yang sama dengan makanan yang dimakan anggota keluarga lainnya. contohnya ketika menu keluarga adalah kentang, Mommy juga bisa memberikan puree kentang buat si bayi. Jadi persiapannya hanya sekali, hanya saja prosesnya dibedakan, untuk si bayi di-puree, untuk keluarga digoreng atau diapain kek, terserah deh….
Sederhana sekali bukan?!
sumber: webmbd.com,
homemade-baby-food-recipes.com
No comments:
Post a Comment