Penyimpanan Makanan Bayi
Untuk menjaga higienitas dan kebersihan, tentunya setelah disiapkan, makanan bayi harus disimpan dengan benar terutama jika disiapkan jauh sebelum jam makan. Puree sangat rentan dengan bakteri, terutama jika disimpan dalam ruangan terbuka. Menutup saja tentu tidak menjanjikan kebersihannya, untuk itu puree atau makanan bayi yang tidak akan segera dikonsumsi, bagusnya disimpan di kulkas untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Penyimpanan tentu saja menggunakan peralatan makanan bayi yang tepat, yaitu wadah bertutup yang BPA free. Tidak hanya untuk puree saja sih, makanan lain seperti sayur rebus atau bubur juga baiknya disimpan di kulkas. Wadah bertutup bertujuan untuk mengurangi kontaminasi dengan bahan makanan lain di kulkas seperti daging atau sayuran.
Ketika hendak diberikan ke bayi, makanan tersebut bisa dihangatkan. Sangat tidak disarankan untuk menghangatkan kembali di atas kompor karena proses memasak yang berkali-kali bisa mengurangi kandungan nutrisinya. Untuk itu, menghangatkan makanan bayi bisa dilakukan dengan meletakannya di dalam magic jar, magic com atau rice cooker. Peralatan makanan bayi tersebut biasanya disertai saringan untuk mengukus, dan itu bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan makanan. Tentunya cek lagi suhu makanan biar suhunya pas.
Cara lebih efektif yaitu dengan menggunakan baby food warmer elektrik. Tapi tentunya harus punya alatnya dan budget lebih hehehehhe. Jadi sesuaikan budget saja.
Makanan yang tidak habis hendaknya jangan disimpan lagi, dibuang saja atau emaknya yang makan. Hehehhee....
Membekukan Makanan Bayi
Cara yang paling efisien untuk menyimpan makanan bayi rumahan untuk jangka waktu yang lebih lama adalah dengan menggunakan ice cube tray yang sudah BPA–free. Makanan bayi yang sudah dihaluskan atau pure dimasukan ke ice cub tray dengan menggunakan sendok. Tutup ice cube tray yang sudah berisi makanan bayi tersebut dengan plastik.
Sebelum digunakan, ice cub tray harus benar-benar dibersihkan menggunakan air sabun hangat. Atau jika mau, Mommy juga bisa merebusnya terlebih dahulu untuk sterilisasi.
Setelah itu masukan ice cub tray ke dalam freezer dan bekukan. Setelah beku, keluarkan makanan bayi yang sudah jadi es tersebut dari tray. Mommy bisa memasukannya ke dalam freezer bag, atau menggunakan wadah bertutup yang sudah BPA-free untuk mengurangi kontaminasi dengan bahan makanan lain di freezer. Pastikan memberi label tanggal dengan baik pada wadah, dan kembali letakan pada freezer. Selain label tanggal, pastikan memberi label jenis makanan, sehingga Mommy tidak repot menebak-nebak jika ingin menggunakannya.
Keuntungan membekukan makanan bayi dengan ice cub tray diantaranya adalah masing-masing cube berisi sekitar 1 ons sehingga memudahkan Mommy untuk mengatur berapa cube yang akan diberikan pada bayi. Selain itu, ice cube tray tidak perlu dibeli karena sudah pasti jadi satu paket dengan kulkas. Mommy juga tidak banyak membuang makanan karena porsi cube nya kecil.
Makanan bayi yang sudah dibekukan ini bisa tahan hingga 3 bulan di dalam freezer. Namun masa penyimpanan hanya tahan 48 jam jika diletakan di chiller atau kulkas bagian bawah.
Tidak dianjurkan untuk membekukan makanan bayi dalam botol kaca atau stoples kaca yang tidak dibuat secara khusus untuk membekukan makanan bayi. Kaca memiliki kemampuan retak yang tinggi sehingga berbahaya.
Jangan membekukan makanan yang sudah pernah beku dan dicairkan karena sangat rentan dengan pertumbuhan bakteri. Lalu bagaimana jika salah satu bahan dari puree tersebut pernah dibekukan dalam keadaan mentah misalnya kacang polong beku? Dari nurturebaby.com dijelaskan bahwa jika bahan itu dibekukan saat masih mentah, lalu dimasak dan dijadikan puree, puree nya bisa dibekukan kembali.
Bolehkah membekukan makanan yang sudah dicampur dengan ASIP yang sebelumnya sudah pernah dibekukan?
Dari wholesomebabyfood dijelaskan bahwa Mommy seharusnya tidak menggunakan ASIP yang sudah dibekukan untuk membuat makanan bayi yang akan disimpan di freezer. Artinya, ASI yang sudah pernah dibekukan kemudian dicairkan lagi itu, tidak boleh dibekukan kembali, walaupun dalam kondisi tercampur dengan puree.
No comments:
Post a Comment