Iya memang, saya sendiri mengalaminya. Selera bayi itu memang ajaib, Mommy! Seperti yang sering disebut di milis Mpasi Rumahan, yang enak bagi kita belum enak bagi bayi. Cuta saya sendiri biasa makan nasi putih saja, bahkan kadang lebih lahap dibandingkan makan dengan lauk.
Menu andalan saya kalau Cuta sedang susah makan adalah telur goreng dan nasi putih. Kalau sedang ada minyak kelapa asli, saya campur minyak kelapa dengan garam. Kalau sudah begitu, dia pasti makan lahap.
Kadang Bapaknya Cuta melarang saya membuatkan Cuta masakan ini itu, mengingat seleranya yang berubah-ubah dan kadang resep-resep yang saya praktekan tidak diminatinya. Memang sih, kalau saya bikinkan nugget, yang makan seringkali bapaknya. Bikinkan pergedel, seringkali dilepeh. Dibikinkan kue-kue, dia jarang mau makan karena doyannya roti marie susu.
Kalau dahulu, saya tidak mau menerima dengan ‘ikhlas’ seleranya yang ajaib itu. Mengingat, seberapa sih nutrisi yang didapatkan anak dengan nasi putih plus minyak kelapa plus garam? Saya terobsesi dengan nutrisi yang bisa didapatkan anak dari Mpasi Rumahan yang diolah dengan banyak jenis bahan makanan, sehingga selalu ngotot membuatkan Cuta ini itu. Berbagai bahan makanan seperti kabocha, brokoli, udang, salmon dan lainnya saya beli, walau kadang yang makan semua itu malah Bapaknya.
Saya juga sering stress kalau Cuta tidak mau makan begitu dibikinkan resep yang saya dapat di Mpasi Rumahan. Namun sekarang, mungkin prinsip Mpasi Bayi yang saya terapkan sedikit berubah, bisa dibilang terkikis oleh pengalaman. Yah, jika diibaratkan seperti batu yang terkikis oleh tetesan air (halah, lebay!). memang, mungkin prinsipnya sekarang sedikit berubah. Orientasinya yang penting Cuta mau makan, entah nasi putih saja. Setidaknya ada asupan masuk ke dalam tubuhnya, urusan vitamin dan mineral lainnya, bisa diakali dengan cara lain.
Cuta saya suka sekali minum jus, jadi asupan nutrisi sayur saya masukan lewat jus. Setiap pagi, saya siapkan jus campur buatnya. Apel, pir, papaya, wortel, brokoli dan tomat. Biar rasanya tidak aneh, alias rasa manis buahnya masih terasa, komponen sayurnya saya batasi jumlahnya, asalkan ada yang masuk. Dengan demikian, biarpun saat makan besar dia tidak makan sayur, di jus sudah mengandung sayur.
Untuk asupan protein, saya sedikit beruntung. Cuta suka sekali dengan tempe, bukan untuk dijadikan lauk namun cemilan. Jika sudah melihat tempe goreng saja, maka dia tidak bisa diam. Sama halnya dengan tahu, walau untuk tahu jarang bisa dijadikan cemilan karena dia belum bisa menguyah kulit tahu goreng yang agak alot.
Namun jika Cuta sedang tidak rewel, maka sup yang saya bikinkan bisa masuk ke tubuhnya. Kalau sudah begitu, tenanglah saya meninggalkannya kerja. Namun entah kenapa, nafsu makannya mudah sekali berubah dalam waktu kurang dari seminggu. Jika seminggu dia lahap, minggu depannya bisa saja dia GTM. Kalau sudah begitu, saya hanya bisa menghela napas saja. Sabar! Toh, saya pernah baca jangan menggunakan asupan nutrisi harian sebagai patokan, namun gunakanlah asupan nutrisi mingguan.
Yah, postingan curhat ini untuk sekedar sharing aja sih, karena saya hanya berpengalaman sekali dalam hal Mpasi. Kali aja yang baca ini adalah Mommy yang sedang stres karena anaknya GTM berkepanjangan, hayolah dicoba resep-resep sederhana diatas. Karena (mungkin) bayi lebih suka cita rasa yang sederhana, tidak cita rasa gado-gado seperti yang kita bayangkan.
No comments:
Post a Comment